Batu Ajaib - Cerita Rakyat Belu Atambua | Menulis Dasar | Anak Pantai

Batu Ajaib - Cerita Rakyat Belu Atambua | Menulis Dasar

Hai sahabat Anak Pantai! Lagi cari Cerita Rakyat asal Belu-Atambua yah? Kebetulan sekali, kalian tidak salah alamat. Berikut ini merupakan Cerita Rakyat berjudul Batu Ajaib berasal dari Kabupaten Belu-Atambua. Selamat membaca sahabat....


batu-ajaib-belu-atambuaDahulu kala hiduplah seorang raja yang tinggal di bawah gunung yang bernama gunung Tata. Sang raja bernama Sikowai. Raja mempunyai satu buah tifa yang keramat dan sakti. Tifa itu biasanya dibunyikan untuk memanggil warga atau penduduk untuk mengikuti rapat dan upacara adat. Penduduk pun antusias datang berbondong-bondong dengan tujuan ingin melihat tifa keramat milik sang raja. Akan tetapi tifa tersebut hanya bisa dilihat oleh orang- orang yang mempunyai ilmu atau kekuatan gaib. Raja Sikowai mempunyai seorang Istri yang bernama Putri Sanoi. Istri sang raja selalu sakit-sakitan karena mendapat kutukan dari moyang mereka. Kendati demikian, raja Sikowai bersama istrinya mempunyai kekayaan yang sangat berlimpah dan tanah yang luas yang ditumbuhi berbagai macam tumbuhan seperti keladi, gerobak, matoa, pisang dan lain sebagainya. Setiap hari warga selalu memanen hasil tanaman dari sang raja. Akan tetapi karena keseringan mengambil tanaman tersebut, tanaman yang berada di kebun mulai berkurang dan tidak berbuah lagi.

Melihat hal itu raja Sakowai marah dan melarang warga untuk mengambil semua tanaman miliknya. Setiap hari raja bekerja di kebun memindahkan tanaman- tanaman itu jauh dari pemukiman warga. Warga yang melihat Raja yang bekerja sendirian merasa malu dan ketakutan. Akhirnya, mereka memutuskan untuk pindah ke daerah yang dekat dengan pantai. tempat itu, bernama Aromarea. Karena warga pindah tanpa sepengetahuan dari raja dan ketika raja mengetahui hal tersebut raja sangat marah karena merasa tidak dihargai. Timbulah kemurkaan. Sang raja mengutuk penduduk aromarea dengan cara memukul tifa keramat selama sepuluh malam yang membuat seluruh warga aromarea jatuh sakit, terkecuali anak kecil yang beranama Yosep. Yosep yang masih baru berumur 12 tahun itu merasa prihatin dengan kondisi warga dan keluarganya yang semakin kritis. Pada suatu malam ketika Yosep sedang tidur bermimpilah ia, dimana dalam mimpi itu ia bertemu dengan bidadari yang sangat cantik yang datang memberitahu dan memberi petunjuk. Bidadari berkata pada yosep bahwa ada batu ajaib yang sangat sakti mandraguna yang ukurannya sangat kecil yang berwarna seperti pelangi dan berukuran kecil seperti kelereng. Letak batu tersebut di tengah hutan rimba yang sangat angker dan dihuni binatang buas.

Ketika bangun dari tidur, Yosep bingung, bertanya-tanya tentang mimpinya semalam. Tetapi pada akhirnya Yosep berinisiatif untuk pergi mencari batu ajaib yang di katakan sang bidadari. Yosep yang masih kecil itu bergegas jalan ke tengah hutan mencari batu itu. Perjalanan yang sangat jauh, selama tiga hari tiga malam, sehingga menguras tenaga juga ia sering menghadapi cobaan. Akan tetapi semangat dan tekadnya mengalahkan segala rintangan yang ada. Ketika tiba di tempat yang beranama Opu ia melihat batu itu mengeluarkan sinar yang berwarna-warni. Ternyata batu tersebut dijaga oleh ular yang sangat besar.

Lalu, Yosep berbicara kepada ular bahwa ia membutuhkan batu itu untuk menyembuhkan keluarga dan warganya. Melihat ketulusan Yosep, ular itu mengijinkan Yosep untuk membawa pulang batu ajaib. Ketika Yosep kembali ke kampungnya Ia segera merendam batu ke dalam secangkir gelas dan memberikan itu kepada keluarga dan warganya. Batu ajaib itu sangat terbukti kasiatnya. Hanya sekejap penyakit yang diderita warga Aromarea hilang. Setelah itu, Yosep segera  bertemu raja dan memberikan air hasil rendaman batu ajaib itu kepada istri sang raja. Hanya beberapa menit penyakit kutukan dari moyang Putri Sanoi hilang. Raja sangat senang karna istrinya kini telah sehat. Sebagai rasa terima kasih dan bentuk balas budi, sang Raja memberikan emas dan berlian serta memangil kembali warga Aromarea untuk kembali tinggal bersama sang Raja.

Autor:
Rian Klau

Bagaimana Sahabat ceritanya? Menarik kan? Jangan Lupa dibagikan yah..

Baca Juga:

Post a Comment

Jangan lupa tinggalkan komentar. Kritiklah sesuka Anda!

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA